Kewajiban Memakai Sepatu di Ruang Produksi


Aturan untuk senantiasa menggunakan sepatu pada setiap pekerja ketika berada di dalam ruang produksi masih belum banyak diterapkan di seluruh pabrik kayu, dalam arti manajemen tidak menuangkan peraturan ini di dalam kontrak kerja maupun lokasi kerja. Hal ini lebih dimengerti sebagai kesadaran dari masing-masing pekerja demi kenyamanan dan keselamatan mereka pada saat bekerja. Kecenderungan ini juga didasarkan oleh situasi dan kondisi fisik ruang produksi.

Beberapa pabrik furniture kayu membuat lantai ruang produksi mereka senyaman lantai supermarket, halus dan rata. Pabrik yang lain sekedar lantai tidak lembab dan masih kasar.
Beberapa minggu yang lalu saya mengunjungi sebuah pabrik yang cukup modern dengan layout produksi yang sangat baik dan teratur. Ketika tiba di ruang pengamplasan terlihat berderet panjang para pekerja dengan benda kerja masing-masing di atas meja. Yang menarik dari pemandangan itu adalah karena rata-rata dari mereka tidak memakai alas kaki sama sekali. Lantai ruangan tersebut memang halus dan rata sehingga terlihat mereka nyaman dengan lantai tersebut.

Namun demikian demi keselamatan kerja memakai alas kaki (terutama sepatu) di ruang produksi manapun seharusnya menjadi sebuah kewajiban. Banyak hal yang bisa saja terjadi pada saat bekerja.

Setelah itu timbul pertanyaan siapa yang seharusnya menyediakan fasilitas tersebut? perusahaan atau karyawan? Berdasarkan peraturan yang ada semua peralatan yang berfungsi demi keselamatan kerja adalah kewajiban perusahaan untuk menyediakannya bagi karyawan. kebetulan saja saya belum melihat apakah itu harus dilakukan secara berkala atau cukup sekali.
Ada satu cerita yang lucu pernah saya lihat dan dengar dari seorang pemilik pabrik furniture. Beliau sudah menyediakan sepasang sepatu bagi seluruh karyawannya untuk dipakai pada waktu bekerja. Dengan cerdik dia mendapatkan harga yang bagus dari pabrik sepatu dan model yang sama bagi seluruh pekerja dari ruang penggergajian hingga packing.

Minggu pertama dia lihat hampir semua karyawan memakai sepatu tersebut dan dia terlihat gembira karena berpikir bahwa karyawan ternyata sadar akan pentingnya sepatu dan di lain sisi dia tidak ada masalah dengan auditor. Namun di minggu kedua dia mendapat laporan bahwa hampir sebagian besar para pekerja justru menggunakan sepatu tersebut pada saat perjalanan pergi dan pulang dari pabrik ke rumah mereka.
Dan alasan yang dikemukakan adalah sepatu baru tersebut terlalu bagus (bagi para pekerja) untuk digunakan di dalam pabrik sehingga mereka memakainya di luar. Sementara di dalam pabrik tetap memakai sandal jepit.

Ini memang tugas yang lumayan rumit bagi manajemen ketika harus berhadapan dengan masalah kesadaran karyawan. Perusahaan lain mengatakan mereka membutuhkan minimal 2 tahun agar seluruh karyawannya sadar memakai sepatu di dalam pabrik.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda sudah iktu memikirkan keselamatan kerja karyawan anda? Apakah anda sebagai karyawan juga sudah memiliki kesadaran tinggi akan penggunaan alat keselamatan?

LihatTutupComment