Bangku Kerja Tukang Kayu
Bangku kerja tukang kayu menjadi sangat penting pada saat kita melakukan pekerjaan manual sebagai lanjutan dari pekerjaan mesin. Walau bagaimanapun juga, beberapa hasil pekerjaan mesin masih tetap ada yang harus dikerjakan secara manual. Terutama untuk pembuatan perabot kayu dalam jumlah terbatas.
Bagi tukang kayu tradisional di Indonesia, bangku kerja 'klasik' yang digunakan adalah model seperti bangku panjang yang posisi dudukannya miring dari belakang ke depan. Terdapat semacam 'stopper' di bagian depan bangku kerja yang sangat berfungsi pada waktu mengetam manual.
Ketebalan dudukan bangku kerja dibuat minimal 3 cm agar cukup untuk klem pengikat benda kerja dan tidak mudah melengkung. Kemiringan bangku kerja ini membantu menambah daya dorong pada waktu mengetam atau membuat alur samping, sementara stopper di depan membantu menahan benda kerja tetap pada tempatnya.
Bangku kerja yang lain memiliki model seperti meja dengan tambahan fungsi-fungsi lainnya. Ukuran tinggi, lebar dan panjang hampir sama dengan meja kerja biasa (sekitar 160 x 80 x 74cm).
Biasanya beberapa kontruksi pokok yang terdapat pada bangku kerja jenis ini akan terdapat:
1. Klem pengikat sisi panjang ; yang berfungsi untuk mengikat benda kerja panjang
2. Klem pengikat sisi lebar ; yang berfungsi utama untuk mengikat benda kerja pendek dan bisa pula difungsikan untuk membuat stopper sementara pada arah panjang.
3. Lubang-lubang tertutup pada permukaan meja ; bisa digunakan untuk membuat pembatas sementara dengan diameter sekitar 25-30 mm. Lubang tersebut bisa dipakai untuk meletakkan 'tiang' kayu sementara sebagai penahan benda kerja pada waktu (misalnya) proses penghalusan lis samping dengan mesin perata lis samping.
4.Bagian bawah meja bisa dipasang tiang-tiang berlubang atau untuk kotak penyimpan peralatan kerja.
Bangku kerja ini cukup mudah dibuat dan akan sangat bermanfaat bagi kerja kayu anda. Pilihlah bahan kayu yang baik dan stabil sehingga umur pemakaiannya menjadi lebih panjang.
Bagi tukang kayu tradisional di Indonesia, bangku kerja 'klasik' yang digunakan adalah model seperti bangku panjang yang posisi dudukannya miring dari belakang ke depan. Terdapat semacam 'stopper' di bagian depan bangku kerja yang sangat berfungsi pada waktu mengetam manual.
Ketebalan dudukan bangku kerja dibuat minimal 3 cm agar cukup untuk klem pengikat benda kerja dan tidak mudah melengkung. Kemiringan bangku kerja ini membantu menambah daya dorong pada waktu mengetam atau membuat alur samping, sementara stopper di depan membantu menahan benda kerja tetap pada tempatnya.
Bangku kerja yang lain memiliki model seperti meja dengan tambahan fungsi-fungsi lainnya. Ukuran tinggi, lebar dan panjang hampir sama dengan meja kerja biasa (sekitar 160 x 80 x 74cm).
Biasanya beberapa kontruksi pokok yang terdapat pada bangku kerja jenis ini akan terdapat:
1. Klem pengikat sisi panjang ; yang berfungsi untuk mengikat benda kerja panjang
2. Klem pengikat sisi lebar ; yang berfungsi utama untuk mengikat benda kerja pendek dan bisa pula difungsikan untuk membuat stopper sementara pada arah panjang.
3. Lubang-lubang tertutup pada permukaan meja ; bisa digunakan untuk membuat pembatas sementara dengan diameter sekitar 25-30 mm. Lubang tersebut bisa dipakai untuk meletakkan 'tiang' kayu sementara sebagai penahan benda kerja pada waktu (misalnya) proses penghalusan lis samping dengan mesin perata lis samping.
4.Bagian bawah meja bisa dipasang tiang-tiang berlubang atau untuk kotak penyimpan peralatan kerja.
Bangku kerja ini cukup mudah dibuat dan akan sangat bermanfaat bagi kerja kayu anda. Pilihlah bahan kayu yang baik dan stabil sehingga umur pemakaiannya menjadi lebih panjang.