Solusi Lain Penumpukkan Papan Jati
Mengeringkan kayu Jati sudah bukan hal yang baru bagi industri kayu di Indonesia, terutama kota Jepara sebagai kota penghasil kerajinan kayu Jati. Berbagai cara manual (tanpa mesin pengering Kiln Dry) telah lama pula diterapkan.
Pada saat kami berkunjung ke suatu pabrik furniture kayu jati, terlihat sebuah cara yang menarik dilakukan oleh pabrik tersebut dalam hal penumpukkan kayu Jati. Ada baiknya kami bagi bersama pembaca tentangkayu walaupun mungkin sudah ada yang menggunakan metode yang sama.
Pekarangan pabrik diratakan dan ditutupi dengan lantai beton atau semen untuk mengurangi penguapan air dari dalam tanah sekaligus untuk mempercepat mengalirkan air hujan ke selokan. Tidak terlihat atap maupun dinding pada pekarangan tersebut. Sepertinya hal itu dimaksudkan untuk penguapan yang lebih baik.
Lembaran-lembaran kayu jati diletakkan sedemikian rupa dengan posisi menyilang setiap lembarnya sehingga terdapat rongga setebal kayu jati untuk jalan penguapan udara.
Dan di antara lembaran kayu jati tersebut disisipkan sebilah kayu tipis (5-10 mm) sebagai jalan udara pada saat penguapan.
Metode penumpukkan ini sangat baik untuk menjaga kestabilan bentuk kayu sekaligus mempercepat waktu pengeringan. Uap air bergerak cepat karena rongga di setiap lembar kayu. Begitu pula dengan panas matahari yang lebih efektif karena tipe lantai yang diperkeras dengan beton dan semen.
Tentu saja lembaran - lembaran jati tersebut hanya dijemur pada saat cuaca cerah dan panas, untuk selanjutnya diproses di dalam ruang produksi. Kami tidak sempat memperoleh informasi berapa lama proses pengeringan berjalan. Yang pasti pabrik mengatakan bahwa metode ini baru mereka terapkan beberapa bulan dan mempercepat proses pengeringan alami kayu Jati.
Silahkan mencoba...