Pigmented dan Stain Color
Konsumen biasanya hanya akan menyebutkan warna atau sifat finishing pada perabot yang mereka pesan ketimbang menyebutkan jenis finishing apa yang ingin mereka gunakan.
Apakah warna sebuah finishing yang diinginkan akan menutup serat kayu atau sekedar menerawang, yang membedakan adalah jenis bahan finishing dan metode aplikasinya. Dua jenis bahan pewarna finishing berdasarkan sifat penutupannya pada permukaan benda kerja adalah stain color atau pigmented color.
Pigmented Color
Partikel kecil untuk warna ini bersifat menutup total media aplikasi finishing. pada ketebalan tertentu bahan finishing ini akan menutup permukaan benda kerja sehingga serat kayu tidak terlihat dan berubah warna sesuai dengan warna pigmen yang dipakai. Cat duco, istilah cat yang mungkin sering anda dengar adalah salah satu contoh bahan finishing dengan pigmented color.
Pigment bersifat menutup total permukaan dibawahnya. beberapa contoh bahan dan jenis finishing dengan pigmen adalah cat duco, cat metalik, cat tembok. Walaupun pada bahan finihsing yang sama (misalnya melamik) terdapat jenis bahan pewarna yaitu warna pigment atau stain. Warna pigment yang lazim digunakan pada melamik adalah warna-warna yang gelap seperti hitam, abu-abu tua atau coklat tua.
Stain Color
Pewarna ini meresap bersama-sama dengan bahan finishing sehingga efek yang ditimbulkan adalah transparasi warna. Serat kayu masih bisa terlihat jelas apabila kita menggunakan metode pewarnaan dengan stain color. Semakin tebal lapisan warna yang diaplikasikan pada benda kerja hanya akan membuat hasil warna finishing menjadi lebih gelap tetapi tidak menutup 'serat kayu'.
Pigmented color harus dicampur bersama dengan bahan finishing baik itu lapisan dasar ataupun lapisan selanjutnya, sedangkan stain color bisa diaplikasikan pada dua tahap yang berbeda. Saat pertama sebelum lapisan pertama, yaitu pada saat kayu masih 'mentah' atau dicampur dengan bahan finishing. Warna stain bisa diaplikasikan pada permukaan kayu dengan menggunakan kuas, kain, atau semprot langsung. Dengan cara ini warna akan meresap ke dalam serat kayu dan lebih mudah pengaturan warna yang dihasilkan.
Pada cara pewarnaan dengan stain dengan dicampur bahan pelapis, sebaiknya (direkomendasikan) campuran dilakukan pada lapisan dasar sedikit, kemudian ditambahkan pada lapisan tengah. Tidak disarankan untuk mencampur bahan pewarna pada lapisan paling akhir.
Selanjutnya pemilihan jenis bahan sesuai sifat 'covering'nya pada benda kerja adalah pilihan anda. Pigmented lacquer baik apabila nilai estetis benda kerja kurang baik atau dengan kata lain warna, serat kayu dan terdapat terlalu banyak cacat kayu. Karena jenis materialnya, pigmented lacquer lebih mahal daripada stain lacquer.
Dan apabila kayu telah memiliki serat dan warna yang bagus, maka stain lacquer akan lebih baik karena walaupun akan memberikan sedikit warna 'membayang', serat kayu akan tetap terlihat.
Apakah warna sebuah finishing yang diinginkan akan menutup serat kayu atau sekedar menerawang, yang membedakan adalah jenis bahan finishing dan metode aplikasinya. Dua jenis bahan pewarna finishing berdasarkan sifat penutupannya pada permukaan benda kerja adalah stain color atau pigmented color.
Pigmented Color
Partikel kecil untuk warna ini bersifat menutup total media aplikasi finishing. pada ketebalan tertentu bahan finishing ini akan menutup permukaan benda kerja sehingga serat kayu tidak terlihat dan berubah warna sesuai dengan warna pigmen yang dipakai. Cat duco, istilah cat yang mungkin sering anda dengar adalah salah satu contoh bahan finishing dengan pigmented color.
Pigment bersifat menutup total permukaan dibawahnya. beberapa contoh bahan dan jenis finishing dengan pigmen adalah cat duco, cat metalik, cat tembok. Walaupun pada bahan finihsing yang sama (misalnya melamik) terdapat jenis bahan pewarna yaitu warna pigment atau stain. Warna pigment yang lazim digunakan pada melamik adalah warna-warna yang gelap seperti hitam, abu-abu tua atau coklat tua.
Stain Color
Pewarna ini meresap bersama-sama dengan bahan finishing sehingga efek yang ditimbulkan adalah transparasi warna. Serat kayu masih bisa terlihat jelas apabila kita menggunakan metode pewarnaan dengan stain color. Semakin tebal lapisan warna yang diaplikasikan pada benda kerja hanya akan membuat hasil warna finishing menjadi lebih gelap tetapi tidak menutup 'serat kayu'.
Pigmented color harus dicampur bersama dengan bahan finishing baik itu lapisan dasar ataupun lapisan selanjutnya, sedangkan stain color bisa diaplikasikan pada dua tahap yang berbeda. Saat pertama sebelum lapisan pertama, yaitu pada saat kayu masih 'mentah' atau dicampur dengan bahan finishing. Warna stain bisa diaplikasikan pada permukaan kayu dengan menggunakan kuas, kain, atau semprot langsung. Dengan cara ini warna akan meresap ke dalam serat kayu dan lebih mudah pengaturan warna yang dihasilkan.
Pada cara pewarnaan dengan stain dengan dicampur bahan pelapis, sebaiknya (direkomendasikan) campuran dilakukan pada lapisan dasar sedikit, kemudian ditambahkan pada lapisan tengah. Tidak disarankan untuk mencampur bahan pewarna pada lapisan paling akhir.
Selanjutnya pemilihan jenis bahan sesuai sifat 'covering'nya pada benda kerja adalah pilihan anda. Pigmented lacquer baik apabila nilai estetis benda kerja kurang baik atau dengan kata lain warna, serat kayu dan terdapat terlalu banyak cacat kayu. Karena jenis materialnya, pigmented lacquer lebih mahal daripada stain lacquer.
Dan apabila kayu telah memiliki serat dan warna yang bagus, maka stain lacquer akan lebih baik karena walaupun akan memberikan sedikit warna 'membayang', serat kayu akan tetap terlihat.